Suku Minahasa
Suku Minahasa adalah
salah satu suku bangsa yang terdapat di Sulawesi Utara, Indonesia. Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar
di provinsi Sulawesi Utara. Minahasa (dahulu disebut Tanah Malesung) adalah kawasan
semenanjung yang berada di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kawasan ini terletak di bagian timur laut
pulau Sulawesi. Minahasa juga
terkenal akan tanahnya yang subur yang menjadi rumah tinggal untuk berbagai
variasi tanaman dan binatang, darat maupun laut. Terdapat berbagai tumbuhan
seperti Kelapa dan
kebun-kebun Cengkeh, dan juga berbagai variasi buah-buahan dan
sayuran. Fauna Sulawesi Utara mencakup antara
lain binatang langka seperti burung Maleo, Kuskus, BabiRusa, Anoa, dan Tangkasi (Tarsius Spectrum).
Daerah Minahasa dari Sulawesi Utara
diperkirakan telah pertama kali dihuni oleh manusia dalam ribuan tahun SM an
ketiga dan kedua. Orang Austronesia awalnya dihuni China selatan sebelum pindah
dan menjajah daerah di Taiwan, Filipina utara, Filipina selatan, dan ke
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Senjata
Tradisional Suku Minahasa
Tarian
Tradisional Suku Minahasa
Provinsi Sulawesi Utara memiliki beragam seni
tari atau tarian tradisional yang sudah terkenal. Provinsi yang beribukota di
Manado ini memiliki penduduk dengan etnis utama adalah suku adat Minahasa, suku
Sanggihe, Talaud serta suku Bolaang Mangondow. beberapa lagu daerah yang eterkenal juga di daaerah sulawesi utara antara lain O Ina ni keke, Esa
Mokan, Sitara tillo dan Sipatokaan. Adapun tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara
ini sebagian besar merupakan tarian adat dan tradisi yang sudah ada sejak zaman
dahulu. Kemudian tari-tarian tradisional Sulawesi Utara tersebut mengalami
perubahan dan pengembangan hingga saat ini kita dapat menyaksikan kreasi dari
beberapa tari tradisional Sulawesi Utara tersebut. Beberapa jenis tari dari
Provinsi Sulawesi Utara tersebut antara lain :
1.
Tari Maengket
Tari Mangengket merupakan
tarian tradisional yang berasal dari suku Minahasa yang merupakan suku asli
penduduk Provinsi Sulawesi Utara. Kata Maengket sendiri berasal dari bahasa
Minahasa yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tari Maengket ini sudah
ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam
padi di ladang. Kalau dulu Maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi
dengan gerakan-gerakan yang sederhana, maka sekarang tarian maengket telah
berkembang baik bentuk pertunjukannya dan juga tarinya tanpa meninggalkan
keaslian terutama syair/sastra lagunya. Tari maengket terdiri dari 3 babak
yaitu Maowey Kamberu, Marambak, Lalayaan. Moawey Kamberu adalah tarian yang
dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur pada saat panen padi berlimpah.
2.
Tari Mahambak
Tari Mahambak berasal dari suku Bantik di
Sulawesi Utara yang merupakan sarana pengungkapan perasaan komunal orang Bantik
yang bermukim secara terpencar dan berkelompok dibeberapa pusat tinggal antara
lain di Malalayang, Molas, Ongkow dan Boyong. Karena terpisang - pisah, maka
suku Bantik ini saling merindukan satu sama lainnya hingga melahirkan persaan
persatuan dan kerukukan. Nilai-nilai persatuan dan kerukunan itu
tercermin sangat jelasnya dalam bait-bait syair yang dinyanyikan dalam Tari
Mahambak.
Mahambak yang secara harfiah berarti
bergembira dan bersukacita, merupakan tarian yang ditampilkan pada acara
kegembiraan seperti naik rumah baru, panen raya yang berlimpah dan upacara adat
lainnya. Berikut salah satu contoh syair dari Mahambak Bantik karya G Kiroh :
“Matungkobey kite bantik ingkasa kata ada Bantik suin sau taya ma bata
.Dandi suka nayang – anyang ingkasa kata Ada Bantik suin sau tayamabata
,Matungkobey kite Bantik ingka sa kata , Botete kite maya botete kite maya suin
Kabantikan Kite maya suin sau age nu intuhuan”.
Terjemahan bebas :
Ajakan persatuan kembali anak suku Bantik yang sudah lama terpencar akibat
tenggelamnya pulau Panimbulang ,Kita menyanyi bersama-sama,mari kita menari
bersama-sama Kita jalin kembali persekutuan Bantik . Mari kita suku
Bantik bersatu padu . Ayo marilah kita bersatu hai anak suku Bantik . Jika kita
bersatu kembali maka kita akan menjadi rukun kembali .